Moby Dick : Aku Suka Berlayar di Lautan Terlarang, dan menepi di Pantai yang Tak Beradab

Berkisah tentang Kapten Ahab yang terobsesi dengan seekor paus putih bernama Moby Dick, dilihat dari sudut pandang seorang pria bernama Ishmael. Ishmael merupakan pelaut di kapal milik Ahab, Pequod.

Ishmael berencana untuk bergabung dengan kapal pemburu paus, karena itu dia memutuskan untuk pergi ke New Bedford, Massachussets. Di sebuah penginapan yang penuh sesak, dia berkenalan dengan ahli penombak bernama Queequeg. Mereka berdua pun bergabung dengan kapal pemburu paus milik Kapten Ahab, yang dideskripsikan oleh awak kapalnya sebagai sosok yang seperti Tuhan tapi berjiwa manusia.

Di atas deknya, Kapten Ahab bersumpah akan menangkap Moby Dick apa pun yang terjadi. Dia sudah kehilangan satu kakinya, mulai dari lutut hingga ke bawah, hingga dia harus mengenakan kaki palsu, gara-gara paus itu. Kapten Ahab sama sekali tak peduli obsesinya yang berlebihan itu membuatnya hilang akal dan membahayakan para awak kapalnya. Bahkan ada salah satu awak kapal Pequod yang meramalkan kematian Kapten Ahab.

Awal perburuan mereka tak mendapatkan hasil apa pun. Namun begitu memasuki Samudra Hindia, badai menerjang Pequod, dan malang pun tak dapat dihindari.

Ketersediaan

Informasi Detail

Judul Seri

-

No. Panggil

813.3 MEL m

Penerbit

Yogyakarta : Narasi., 2024

Deskripsi Fisik

v, 74 hlm,; 19 cm

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

978-623-8392-47-6

Klasifikasi

813.3

Tipe Isi

text

Tipe Media

unmediated

Tipe Pembawa

volume

Edisi

Cet. 1

Subjek

Novel Klasik
Sastra Amerika
Petualangan Laut

Info Detail Spesifik

Kisah epik tentang obsesi Kapten Ahab terhadap paus putih legendaris bernama Moby Dick, dilihat dari sudut pandang Ishmael, seorang pelaut yang bergabung dalam ekspedisi kapal Pequod. Novel ini mengangkat tema dendam, takdir, dan kegilaan manusia dalam menghadapi kekuatan alam.

Pernyataan Tanggungjawab

-

Versi lain/terkait

Lampiran Berkas

Komentar