Buku ini menyajikan sudut pandang dan kesan dari kaum perempuan (diwakili oleh La Rose dan Upi Tuti Sundari) mengenai sosok, kepemimpinan, dan kepresidenan B.J. Habibie. Mengingat tahun terbitnya (1999), buku ini relevan dengan periode Reformasi dan kepemimpinan transisional B.J. Habibie.
Ke mana larinya 100 candi, yang dicatat Inggris eksis di Dieng. tapi kini tersisa segelintir saja? Benarkah di balik gunung-gemunung Temanggung tersembunyi situs setua peradaban Romawi? Dan, dari mana candi-candi kita sebenarnya berasal? Wangsa Syailendra dan Kemaharajaan Medang terkenal karena mewariskan Candi Borobudur dan Prambanan. Namun, ternyata mereka meninggalkan banyak candi lain …
Lahir dari keluarga komunitas penyintas di pegunungan Idaho, Tara Westover berusia tujuh belas tahun saat pertama kali menginjakkan kakinya di ruang kelas. Keluarganya sangat terisolasi dari masyarakat kebanyakan sehingga tidak ada yang memastikan apakah anak-anak mereka mendapatkan pendidikan, dan tidak ada yang turun tangan ketika salah seorang kakak laki-laki Tara melakukan kekerasan. Ketika…
Salah satu yang melatari buku ini ditulis adalah kenyataan bahwa untuk ukuran saat ini, tidak ada tokoh nasional yang acapkali dikritik habis, bahkan di-bully, dan menurut Jaya Suprana malah difitnah, kecuali Anies Rasyid Baswedan, meski sebelumnya, Jokowi juga mengalami hal yang hampir sama. Karena itu, sesuai judul, yang menjadi fokus bahasan buku ini adalah kinerja Anies yang berbasis visi n…